Bestprofit – Teknologi Pelacakan Kontak Covid-19 Buatan Apple-Google Diminati 23 Negara

PT Bestprofit – Teknologi Pelacakan Kontak Covid-19 Buatan Apple-Google Diminati 23 Negara | PT Best Profit Futures Pontianak
Best Profit (22/05) — Pemerintah 23 negara di lima benua telah berupaya mendapatkan teknologi pelacakan kontak yang dikembangkan Apple Inc (NASDAQ:AAPL) dan Google Alphabet Inc Class A (NASDAQ:GOOGL), hal tersebut disampaikan perusahaan saat merilis versi awal dari sistem itu pada hari Rabu (20/05).
Namun ada persyaratan yang diajukan perusahaan kepada pihak berwenang yang harus menghentikan kewajiban memberikan nomor telepon pengguna, salah satu dari beberapa pembatasan yang membuat pemerintah melawan covid-19 frustrasi karena dua pembuat perangkat lunak ponsel pintar teratas dunia itu mengurangi manfaat teknologi dengan memprioritaskan privasi pengguna.
Apple dan Google mengatakan beberapa negara bagian AS dan 22 negara lainnya berupaya mendapatkan akses ke teknologi mereka, tetapi tidak jelas berapa banyak yang akhirnya akan menerbitkan aplikasi seluler yang menggunakan teknologi itu.
Baca Juga :
-
PT Bestprofit – MMORPG ArcheAge Segera Hadir Di Indonesia | PT Best Profit Futures Pontianak
-
PT Bestprofit – IHSG Melemah Rabu Pagi, Transaksi Saham Bank Permata Capai Rp 33 T | PT Best Profit Futures Pontianak
-
PT Bestprofit – Jack Ma Mundur, SoftBank Laporkan Kerugian hingga Rp192 Triliun! | PT Best Profit Futures Pontianak
-
PT Bestprofit – Nasib Koleksi Meme Mark Zuckerberg Usai Giphy Dicaplok Facebook Rp5,9 Triliun | PT Best Profit Futures Pontianak
Menggunakan aplikasi untuk mempercepat pelacakan kontak telah muncul sebagai alat untuk membendung covid-19 dan dapat membantu pihak berwenang menguji lebih banyak orang yang berpotensi terinfeksi daripada yang biasanya didapat berdasarkan ingatan pasien mengenai interaksi terakhir mereka.
Tetapi beberapa pemerintah berpendapat upaya berbasis aplikasi mereka akan lebih efektif jika dapat melacak lokasi pengguna untuk mengidentifikasi hot spot penularan virus dan memberi tahu tentang kemungkinan paparan melalui panggilan atau teks, daripada notifikasi push generik.Apple dan Google telah melarang pihak berwenang menggunakan teknologinya untuk mengumpulkan data lokasi GPS atau mengharuskan pengguna memasukkan data pribadi.
Australia, Inggris dan negara lain yang berusaha mengembangkan teknologinya sendiri mengalami gangguan, karena menguras baterai perangkat dan adopsinya terbatas.Apple dan Google mengatakan sistem mereka lebih andal menggunakan koneksi Bluetooth antar perangkat untuk mencatat pengguna yang berada dalam jangkauan fisik setidaknya selama lima menit.
Pengembang aplikasi pelacakan kontak untuk Austria, Jerman dan Swiss mengatakan kepada Reuters minggu ini bahwa mereka bergerak maju dengan teknologi Apple-Google dan baik-baik saja tanpa perlu mengetahui nomor telepon pengguna.
Dapatkan informasi terbaru di PT Bestprofit Futures
www.best-profitfutures.com
PT BestProfit Futures
Sumber : Investing
Tinggalkan Balasan